Buat pecinta alam terutama pendaki Gunung, keindahan sunrise di Gunung
Lawu mungkin sudah tidak diragukan lagi. Yah, Gunung yang berlokasikan
di tengah-tengah antara Porvinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur ini memiliki puncak tertinggi yang menarik wisatawan untuk ditaklukkan.
Untuk jalur pendakiannya sendiri, anda bisa melewati 2 jalur yaitu
Cemorokandang di Tawangmangu atau Cemorosewu di Sarangan. Selain cerita
mistis yang menyebar mengenai Gunung Lawu, ada hal unik yang akan anda temukan di puncak lawu nantinya.
Gunung lawu terletak di provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten
Karanganyar sekitar 1 jam dari arah kota Solo ( Surakarta ) . Gunung ini
terletak di perbatasan tiga kabupaten sekaligus yaitu Kabupaten
Karanganyar ( Jawa Tengah ) , Kabupaten Ngawi ( Jawa Timur ), dan
Kabupaten Magetan ( Jawa Timur ).
Meskipun sudah berstatus tidak aktif, puncak gunung ini masih
memiliki kepundan kecil yang masih mengeluarkan uap air ( Funnarol ) dan
belerang ( Solfatara ). Susunan dari Gunung Lawu mempunyai tiga bagian
puncak yaitu Puncak Hargo Dalem, Puncak Hargo Dumiling, dan puncak yang
paling tertinggi dari gunung ini adalah bernama Puncak Hargo Dumilah.
Selain itu, kawasan Gunung ini juga mempunyai beberapa hutan yang
terkenal yaitu Hutan Dipterokrap Bukit, Hutan Dekteropkap Atas, Hutan
Montane, dan Hutan Ericacaous.
Gunung
Lawu, sebuah dataran tinggi yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan
Jawa Timur ini sangat sarat akan mitos, misteri dan legenda. Hal itu
pula yang mengundang banyak orang ingin mendatanginya, banyak orang
ingin merasakan sendiri suasana angker di Gunung Lawu.
Apabila
kamu pernah mendaki Gunung Lawu, kamu pun pasti tahu, sampai di mana
tingkat kekentalan mistis yang ada pada Gunung Lawu. Begitupun dengan
salah satu anggota tim SAR yang pernah bertugas di sana. Dia
mengungkapkan apa yang dia rasakan saat bertugas di gunung yang termasuk
dalam Seven Summits of Java ini.
Pendakian dari Cemorosewu melalui dua sumber mata air: Sendang
(kolam) Panguripan terletak antara Cemorosewu dan Pos 1 dan Sendang
Drajat di antara Pos 4 dan Pos 5.
Pendakian melalui Cemorokandang akan melewati 5 selter dengan jalur yang relatif telah tertata dengan baik.
Pendakian melalui cemorosewu akan melewati 5 pos. Jalur melalui
Cemorosewu lebih nge-track. Akan tetapi jika kita lewat jalur ini kita
akan sampai puncak lebih cepat daripada lewat jalur Cemorokandang.
Pendakian melalui Cemorosewu jalannya cukup tertata dengan baik.
Jalannya terbuat dari batu-batuan yang sudah ditata.
Jalur dari pos 3 menuju pos 4 berupa tangga yang terbuat dari batu
alam. Pos ke 4 baru direnovasi, jadi untuk saat ini di pos 4 tidak ada
bangunan untuk berteduh. Biasanya kita tidak sadar telah sampai di pos
4.
Di dekat pos 4 ini kita bisa melihat telaga Sarangan dari kejahuan.
Jalur dari pos 4 ke pos 5 sangat nyaman, tidak nge-track seperti jalur
yang menuju pos 4. Di pos 2 terdapat watu gedhe yang kami namai watu
iris (karena seperti di iris).
Di dekat pintu masuk Cemorosewu terdapat suatu bangunan seperti
masjid yang ternyata adalah makam.Untuk mendaki melalui Cemorosewu (bagi
pemula) janganlah mendaki di malam hari karena medannya berat untuk
pemula.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar