Lokasi Wana Wisata
(WW) Cemoro Sewu secara administratif berada di desa Ngancar Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan terletak
pada petak 73/2 RPH Sarangan, BKPH Lawu Selatan, KPH Lawu DS. Cemoro sewu berada pada ketinggian 1.820 mdpl, merupakan
pintu gerbang pendakian menuju Gunung Lawu
dari jalur Jawa Timur yang biasa digunakan oleh wisatawan yang akan “muncak”.
Lokasi pintu gerbang pendakian tersebut berada pada jalur jalan
provinsi antara Magetan-Solo melalui Tawangmangu. Keberadaan lokasi WWCemoro
Sewu sangat strategis dandapat dicapai baik dari arah Magetan maupun arah
Solo dengan mudah dengan jarak22 km dari
Plaosan atau 42 km darikota Magetan kearah Solo.
Apalagi proyek pembangunan jalan provinsi
(jalan tembus) sudah selesai sehingga menjadikan aksesibilitas untuk sampai ke
lokasi obyek wisata ini menjadi mudah.
Jalur pendakian Gunung Lawu dapat ditempuh dengan 2 jalur alternatif yaitu melalui Gerbang Cemoro Sewu (dikelola oleh KBM JLPL Unit II Jawa Timur) dan Cemoro Kandang (dikelola oleh KBM JLPL Unit I Jawa Tengah), berjarak sekitar ± 1 km.
Perjalanan
menuju puncakGunung Lawu diawali dari pintu gerbang WW Cemoro Sewu dengan
menelusuri jalan setapak berbatu yang sudah tertata rapi, di bawah teduhnya
pohon cemara yang rindang. Lebatnya hutan
cemara yang tumbuh di kanan-kiri jalur pendakian setelah melewati gerbang
pendakian sehingga daerah ini dinamai Cemoro Sewu ( Seribu Cemara
). Jenis tegakan cemara yang mendominasi yaitu cemara gunung (Casuarina
junghuniana) dan cemara laut (Casuarina
equisetifolia).
Fasilitas yang terdapat di
sekitarpintugerbangCemoroSewudiantaranya yaitutempatparkir, toiletdanPosIstirahatyang dibangun oleh Pemda setempat.
Sepanjang perjalanan menuju puncak lawu telah tersedia pos-pos
istirahat yang ditempatkan di sepanjang jalur pendakian mulai dari pos I – pos 5 yang merupakan tempat istirahat bagi
para pendaki. Jarak antar pos istirahat antara 150 – 1400 m dengan ketinggian
antara 2.214 – 3.115 mdpl. Untuk menuju PuncakLawu (HargoDumilah) pendaki menempuh perjalanan
sejauh 6.800 m denganketinggian
3.265 mdpl,sangatcocokbagiwisatawan
yang gemardengantantangandanpetualangan.
Sejak jaman Prabu Brawijaya V, raja Majapahit
pada abad ke 15 hingga kerajaan Mataram II banyak upacara spiritual
diselenggarakan di Gunung Lawu. Hingga saat ini Gunung Lawu masih mempunyai
ikatan yang erat dengan Keraton Surakarta dan Keraton Yogyakarta terutama pada
bulan Suro, para kerabat Keraton sering berziarah ke tempat-tempat keramat di
puncak Gunung Lawu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar