Pages

Kamis, 07 September 2017

Candi Sukuh

Candi Sukuh Karanganyar menjadi salah satu candi unik dengan predikat cukup mencolok dan nggak biasa. Candi Sukuh sendiri merupakan komplek candi agama Hindu dengan ciri khas adanya ornamen lingga dan yoni sehingga dianggap tidak lazim. Karena itulah kenapa banyak pengunjung yang tertarik untuk datang dan melihat sendiri keunikan yang dimiliki. Kamu juga penasaran? Yuk ikuti ulasan lengkap Candi Sukuh dari Pegipegi.

Candi Sukuh terletak di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah dan berjarak sekitar 20 km dari Karanganyar, atau dari Surakarta dapat ditempuh dalam jarak 36 km. Letaknya yang ada di lereng bagian barat Gunung Lawu Karanganyar, yaitu sekitar 910 meter dpal menjadikan warna hijau segar mendominasi kawasan ini.

Kalau memulai perjalanan dari Solo, travelers bisa naik alat transportasi umum dengan jalur : naik bus jurusan Tawangmangu – turun di Terminal Pandan – naik angkutan atau bus ke Pertigaan Nglorog – naik ojek hingga ke Candi Sukuh. Karena aksesnya menanjak dan cukup terjal kamu bisa minta tukang ojek untuk menunggu atau janjian jam berapa akan menjemput. Beda kalau kamu naik motor atau mobil karena kamu bisa pulang kapan saja setelah puas mengeksplorasi Candi Sukuh. Dan hanya dengan membayar tiket masuk Rp3.000* per orang, kamu bisa mengintip keunikan Candi Sukuh.

Menurut sejarah, Candi Sukuh diperkirakan dibangun akhir abad ke-15 M. Sejak ditemukan oleh Johnson pada masa pemerintahan Britania Raya tahun 1815, Candi Sukuh terus menjadi obyek penelitian oleh Van der Vlis. Penelitian lanjutan terus dilakukan pada tahun 1889 oleh Verbeek dengan cara inventarisasi, lalu diteruskan oleh WF. Stutterheim dan Knebel di tahun 1910. Hasil laporan yang dilakukan ini kemudian dibukukan dalam Prove Eener Beschrijten op Soekoeh en Tjeto.

Diperkiraan penyimpangan Candi Sukuh yang tidak lazim ini disebabkan karena kala itu pengaruh agama Hindu di Jawa mulai memudar sehingga pendiri dan pemimpin saat itu kembali menghidupkan unsur pra-Hindu dan budaya setempat yang identik dengan jaman Megalitikum, yaitu bentuk bangunan candi dengan teras/punden berundak-undak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
 
Blogger Templates