Tak jauh dari Telaga Pasir atau lebih dikenal Telaga Sarangan, Magetan,
Jawa Timur, yakni sekitar tiga kilometer ada rangkaian air terjun yang
memiliki pemandangan indah. Air terjun Pundak Kiwo namanya. Air terjun
ini terletak di desa Ngancar, Kecamatan Plaosan. Air terjun ini terletak
pada ketinggian 1.476 m dpl.
Banyak akses menuju lokasi ini
namun lebih mudah jika melintasi desa Ngerong. Jika dari arah Magetan,
sebelum pertigaan ke arah Telaga Sarangan ada papan petunjuk sebelah
kiri jalan ke arah Air Terjun Pundak Kiwo. Dari pertigaan ini menempuh
perjalanan sekitar 2 kilometer untuk sampai ke pintu masuk lokasi yang
dituju.
Jika membawa kendaraan pribadi bisa dititipkan ke rumah
warga setempat. Dan jika baru pertama kali mengunjungi tempat ini
sebaiknya menggunakan jasa pemandu untuk menuju lokasi air tejun.
Perjalanan menuju lokasi ini harus ditempuh dengan jalan kaki sepanjang
1,5 kilometer dengan kondisi jalan setapak yang terjal. Sepanjang
perjalanan, pengunjung akan disambut dengan pemandangan perkebunan sayur
milik warga. Aroma sejuknya udara pegunungan begitu terasa di tempat
ini. Apalagi separuh perjalanan akan dijumpai hutan pinus.
Baru
menempuh perjalanan sekitar 500 meter, pengunjung akan menjumpai air
terjun Watu Ondo yang merupakan air terjun pertama dari rangkaian ketiga
air terjun yang berada di obyek wisata ini. Air terjun ini tak terlalu
tinggi, yakni air yang mengalir pada bebatuan yang menyerupai tangga.
Tak heran jika disebut air terjun Watu Ondo.
Setelah puas
menikmati indahnya air terjun Watu Ondo, melanjutkan perjalanan lagi
menuju air terjun yang kedua yaitu air terjun Jarakan. Perjalanan menuju
ke air terjun ini mulai menanjak melintasi hutan pinus mengikuti jalan
bertanah yang sering dilewati oleh penduduk desa untuk mencari kayu.
Air
Terjun Jarakan terletak sekitar 100 meter di atas Air Terjun Watu Ondo
dengan ketinggian air terjun sekitar 35 meter. Sayangnya jika kemarau
air terjun ini mengering.
Sebelum perjalanan menuju ke air
terjun Pundak Kiwo ada bekas sendang. Dulunya disebut Sendang Air
Banyumas yang mengalir air bercampur pasir yang berkelip menyerupai
emas, sehingga dinamakan Banyumas. Namun pada musim kemarau debit air
yang mengalir di Sendang ini agak berkurang sehingga butiran pasir yang
menyerupai emas jarang ditemui. Dan kini sendang ini hilang tak
berbekas.
Sebelum melanjutkan perjalanan lagi menuju ke air
terjun Pundak terdapat sebuah situs yang disebut Prasasti Watu Ongko
yang dipercaya sebagai petilasan Eyang Ongko Wijoyo. Konon situs itu
disebut-sebut peninggalan Zaman Majapahit berupa batu tertulis yang
masih dipelihara oleh masyarakat dan dijadikan tempat ritual pada
saat-saat tertentu.
Setelah perjalanan sampai di jalan tangga
berbatu, mulai terdengar suara gemuruh air yang jatuh dari ketinggian
sekitar 45 meter ke dasar bebatuan, itulah yang dinamakan air terjun
Pundak Kiwo.
Air Terjun Pundak Kiwo teletak di bagian paling
atas rangkaian air terjun di desa Ngancar dan merupakan air terjun
paling tinggi. Karakteristik air terjun ini mirip dengan Watu Ondo,
yakni tebingnya terdiri dari batu andesit yang berundak-undak.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar